Baru kusadari
Betapa besar arti seorang teman
Betapa besar pengorbanannya
Betapa kuat hatinya
Betapa memaafkannya dia
Betapa aku tidak bisa seperti dia
Ribuan maaf selalu menggema
Untuk semua yang pernah ada
Betapa
Komunikasi adalah nyata
Bukan hanya maya di kepala
Tak semua orang mengerti yang ada di pikiran kita
Bahkan rangkaian huruf yang menyusun kata dan menguntai kalimat bisa salah makna Akhirnya baru aku sadar berbicara itu penting
Ketika kesempatan itu hilang
Yang ada hanya angan yang menerawang
Ternyata
Yang kalian lakukan sungguh dasyat
Membagi waktu bersama mereka
Ditengah badai yang melanda kalian
Kalian bekerja dengan profesional
Dan tetap tersenyum
Aku harus belajar melalui kalian
Sungguh
Kini aku mengerti perasaanmu, kamu dan kamu semua
Ketika semua tak sejalan
Betapa sulit menerima keadaan
Dan menerima perlakuan yang tidak nyaman
Maafkan
Memang
Kita tak pernah berbicara layaknya mitra
Tetapi kalian selalu benar
Dan aku yang kurang ajar
Harusnya aku dengar semua yang kalian ajar
Harusnya
Dengar rasakan resapi dan mengerti
Karena semua ini bukan cerita narasi dekripsi
Karena rasa adalah fakta tak tau harus berkata apa
Kucoba rasakan lagi saat waktu menjadi sahabat
Yang berarti kita berbagi
Saling mengerti saling memahami
Bukan bersembunyi
Menyepi
Menyendiri
Lalu mati hati
Betapa
Semua pertanyaan perlahan menghampiri
Mendekat dan merusak otak kiri
Coba untuk ulangi apa yang terjadi
Harap 'kan datang lagi
Walau semua cuma mimpi
Ada beda ada ragu
Harapkan perasaan ini kau tahu
Selalu resah berteman gelisah
mencoba tidak patah pun pasrah
Akhirnya
Bawalah aku pada terang yang abadi
Ku kubur kenangan
Damailah aku dalam mimpi kembali
Sadarkan bayangan
Hanya syukuri anugerah, akan nasib dan takdir.
Berusaha takkan menyerah, berjuang hingga akhir
Keyakinan akan apa yang dijalani adalah mutlak,
Tidak selamanya menenangkan memang.
Takut adalah wajar, bimbang juga tidak apa.
Asalkan bisa kembali berpijak setelahnya.
Selesai.
No comments:
Post a Comment