Saturday 29 October 2011

61ory 61ory ar53nal

Judul blog ini ukan berarti aku menghina manchester united dan beralih menjadi pendukung the gunners. Judul tersebut hanya mewakili hasil liga inggris yang menjadi "sesuatu banget ya" dalam seminggu ini. Kekalahan Red Devil dari tetangganya yang berisik memang diluar dugaan semua orang, terlebih skor yang tercipta cukup telak 1 - 6 dan terjadi di theatre of dream, sebuah tempat yang sudah lama tidak bersahabat dari para tamu. 

Tidak perlu bermuram durja terlalu lama, menciptakan hari yang suram dan mematikan sosial media karena tidak tahan dengan hujatan para M.U. Haters (karena di dunia ini hanya ada dua penggemar bola, M.U. Lovers dan M.U. haters, hahaha #abaikan). Namun peristiwa inilah yang perlu dikonversi menjadi momentum, momentum dimana bangkit dari keterpurukan.Inilah yang menarik dari Manchester United, mereka seringkali mengubah keterpurukan menjadi momentum kebangkitan. Tragedi munich 1958 menjadi sebuah cerita klasik sebuah kebangkitan. Partai perdana pasca tragedi berhasil dilalui dengan menekuk Sheffield Wednesday 3 - 0 di putaran ke 5 piala FA. Sangat luar biasa karena bukan hanya masih dalam suasana duka, tetapi juga bermain dengan tim yang baru terbentuk setelah 8 pemain inti mereka tewas dalam tragedi itu. Kekalahan 1 - 6 juga bisa menjadi sebuah momentum, momuntem bahwa setan merah tetaplah setan merah, yang selalu tegak menghadapi tragedi dan menatap ke depan. kemenangan 3 - 0 atas aldershot dan 1- 0 atas everton memang belum bisa dikatakan sebagi kebangkitan tetapi mereka berada di jalan yang benar.  

Beralih ke salah satu rival abadi Manchester united, Arsenal menjadi topik minggu ini. Dengan rekan jejak pertandingan musim ini, wajar saja banyak yang lebih mengunggulkan the blues untuk meraih point penuh. Terlebih arsenal kehilangan pemain pemain kunci seperti Fabregas dan nasi. Namun laga derby kemarin mereka menjungkalkan semua prediksi. Pasukan muda Wenger berhasil membuktikan bahwa mereka bukanlah tim anak kecil yang belum matang. Setidaknya pertandingan ini bisa sedikit menjadi pembuktian bahwa kebijakan sang profesor yang memberli pemain muda, bukan pemain berpengalaman bukan sebuah kesalahan fatal. Di sisi lain, kekalahan ini juga tidak serta membuktikan bahwa villas-boas tidak kompeten karena mudanya usia. Momentum ini mungkin pas dengan perayaan sumpah pemuda di negeri ini, ternyata yang muda belum tentu tidak matang dan tak mampu menghadapi tantangan dan tekanan. 

Sepak bola adalah suatu pertandingan, sebuah permainan, setelah skor tercipta, maka berakhirlah sudah. Walau tidak di Indonesia ini, karena setelah pertandingan selesai, maka akan muncul pertandingan komen saling menghujat yang tak kalah seru dibanding dengan perang antar suku.

Bukankan lebih menarik menggali apa yang bisa diambil dari sebuah peristiwa..daripada hanya sekedar mempermasalahkan sebuah angka   

 

Tuesday 11 October 2011

kita memandang jauh,seperti ada yang yang tertinggal, seperti diam diam mengharapkan ada #np: kabar dari tepi atap pencakar langit - melancholic bitch

siapa yang salah

Penonton menyalahkan pemain, karena tidak bisa memenangkan pertandingan
pemain tidak salah, karena mereka sudah mengeluarkan segala kemampuannya, walaupun memang kemampuan mereka hanya segitu segitu saja.
Kalau gitu salahkan pelatih saja, karena sudah tahu pemainnya memiliki kemampuan segitu segitu saja, tetap dipasang dalam starting line up.
Pelatih tidak sepenuhnya salah, karena dengan kompetisi yang tidak kunjung dimulai, sangat sulit mencari pemain pemain baru yang berpotensi.
Kalau gitu salahkan PSSI yang tidak segera menggulirkan kompetisi..
Tapi tentunya PSSI punya berbagai macam alasan yang logis maupun tak logis...
Alasan tak logisnya, menyalahkan penonton a.k.a suporter indonesia karena telah melengserkan Nurdin Halid sehingga pengurus yang ada adalah orang orang yang nda pernah mengelola sepakbola....
Mari saling menyalahkan

Sunday 9 October 2011

You've got to find what you love, says Jobs

sebuah pidato dari seorang rekacipta jenius

You've got to find what you love, says Jobs
(Stanford Report, June 14, 2005)

I am honored to be with you today at your commencement from one of the finest universities in the world. I never graduated from college. Truth be told, this is the closest I've ever gotten to a college graduation. Today I want to tell you three stories from my life. That's it. No big deal. Just three stories.

The first story is about connecting the dots.

I dropped out of Reed College after the first six months, but then stayed around as a drop-in for another 18 months or so before I really quit. So why did I drop out?

It started before I was born. My biological mother was a young, unwed college graduate student, and she decided to put me up for adoption. She felt very strongly that I should be adopted by college graduates, so everything was all set for me to be adopted at birth by a lawyer and his wife. Except that when I popped out they decided at the last minute that they really wanted a girl. So my parents, who were on a waiting list, got a call in the middle of the night asking: "We have an unexpected baby boy; do you want him?" They said: "Of course." 

My biological mother later found out that my mother had never graduated from college and that my father had never graduated from high school. She refused to sign the final adoption papers. She only relented a few months later when my parents promised that I would someday go to college.

And 17 years later I did go to college. But I naively chose a college that was almost as expensive as Stanford, and all of my working-class parents' savings were being spent on my college tuition. After six months, I couldn't see the value in it. I had no idea what I wanted to do with my life and no idea how college was going to help me figure it out. And here I was spending all of the money my parents had saved their entire life. So I decided to drop out and trust that it would all work out OK. 

It was pretty scary at the time, but looking back it was one of the best decisions I ever made. The minute I dropped out I could stop taking the required classes that didn't interest me, and begin dropping in on the ones that looked interesting.

It wasn't all romantic. I didn't have a dorm room, so I slept on the floor in friends' rooms, I returned coke bottles for the 5¢ deposits to buy food with, and I would walk the 7 miles across town every Sunday night to get one good meal a week at the Hare Krishna temple. I loved it. And much of what I stumbled into by following my curiosity and intuition turned out to be priceless later on. Let me give you one example:

Reed College at that time offered perhaps the best calligraphy instruction in the country. Throughout the campus every poster, every label on every drawer, was beautifully hand calligraphed. Because I had dropped out and didn't have to take the normal classes, I decided to take a calligraphy class to learn how to do this. I learned about serif and san serif typefaces, about varying the amount of space between different letter combinations, about what makes great typography great. It was beautiful, historical, artistically subtle in a way that science can't capture, and I found it fascinating.

None of this had even a hope of any practical application in my life. But ten years later, when we were designing the first Macintosh computer, it all came back to me. And we designed it all into the Mac. It was the first computer with beautiful typography. If I had never dropped in on that single course in college, the Mac would have never had multiple typefaces or proportionally spaced fonts. And since Windows just copied the Mac, it's likely that no personal computer would have them. If I had never dropped out, I would have never dropped in on this calligraphy class, and personal computers might not have the wonderful typography that they do. Of course it was impossible to connect the dots looking forward when I was in college. But it was very, very clear looking backwards ten years later.

Again, you can't connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future. You have to trust in something — your gut, destiny, life, karma, whatever. This approach has never let me down, and it has made all the difference in my life.

My second story is about love and loss.

I was lucky — I found what I loved to do early in life. Woz and I started Apple in my parents garage when I was 20. We worked hard, and in 10 years Apple had grown from just the two of us in a garage into a $2 billion company with over 4,000 employees. We had just released our finest creation — the Macintosh — a year earlier, and I had just turned 30. And then I got fired. How can you get fired from a company you started? Well, as Apple grew we hired someone who I thought was very talented to run the company with me, and for the first year or so things went well. But then our visions of the future began to diverge and eventually we had a falling out. When we did, our board of directors sided with him. So at 30 I was out. And very publicly out. What had been the focus of my entire adult life was gone, and it was devastating.

I really didn't know what to do for a few months. I felt that I had let the previous generation of entrepreneurs down -- that I had dropped the baton as it was being passed to me. I met with David Packard and Bob Noyce and tried to apologize for screwing up so badly. I was a very public failure, and I even thought about running away from the valley. But something slowly began to dawn on me — I still loved what I did. The turn of events at Apple had not changed that one bit. I had been rejected, but I was still in love. And so I decided to start over.

I didn't see it then, but it turned out that getting fired from Apple was the best thing that could have ever happened to me. The heaviness of being successful was replaced by the lightness of being a beginner again, less sure about everything. It freed me to enter one of the most creative periods of my life.

During the next five years, I started a company named NeXT, another company named Pixar, and fell in love with an amazing woman who would become my wife. Pixar went on to create the worlds first computer animated feature film, Toy Story, and is now the most successful animation studio in the world. In a remarkable turn of events, Apple bought NeXT, I returned to Apple, and the technology we developed at NeXT is at the heart of Apple's current renaissance. And Laurene and I have a wonderful family together.

I'm pretty sure none of this would have happened if I hadn't been fired from Apple. It was awful tasting medicine, but I guess the patient needed it. Sometimes life hits you in the head with a brick. Don't lose faith. I'm convinced that the only thing that kept me going was that I loved what I did. You've got to find what you love. And that is as true for your work as it is for your lovers.
Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven't found it yet, keep looking. Don't settle. As with all matters of the heart, you'll know when you find it. And, like any great relationship, it just gets better and better as the years roll on. So keep looking until you find it. Don't settle.

My third story is about death.

When I was 17, I read a quote that went something like: "If you live each day as if it was your last, someday you'll most certainly be right." It made an impression on me, and since then, for the past 33 years, I have looked in the mirror every morning and asked myself: "If today were the last day of my life, would I want to do what I am about to do today?" And whenever the answer has been "No" for too many days in a row, I know I need to change something.

Remembering that I'll be dead soon is the most important tool I've ever encountered to help me make the big choices in life. Because almost everything — all external expectations, all pride, all fear of embarrassment or failure - these things just fall away in the face of death, leaving only what is truly important.
Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose. You are already naked. There is no reason not to follow your heart.

About a year ago I was diagnosed with cancer. I had a scan at 7:30 in the morning, and it clearly showed a tumor on my pancreas. I didn't even know what a pancreas was. The doctors told me this was almost certainly a type of cancer that is incurable, and that I should expect to live no longer than three to six months. My doctor advised me to go home and get my affairs in order, which is doctor's code for prepare to die. It means to try to tell your kids everything you thought you'd have the next 10 years to tell them in just a few months. It means to make sure everything is buttoned up so that it will be as easy as possible for your family. It means to say your goodbyes.

I lived with that diagnosis all day. Later that evening I had a biopsy, where they stuck an endoscope down my throat, through my stomach and into my intestines, put a needle into my pancreas and got a few cells from the tumor. I was sedated, but my wife, who was there, told me that when they viewed the cells under a microscope the doctors started crying because it turned out to be a very rare form of pancreatic cancer that is curable with surgery. I had the surgery and I'm fine now.

This was the closest I've been to facing death, and I hope it's the closest I get for a few more decades. Having lived through it, I can now say this to you with a bit more certainty than when death was a useful but purely intellectual concept:

No one wants to die. Even people who want to go to heaven don't want to die to get there. And yet death is the destination we all share. No one has ever escaped it. And that is as it should be, because Death is very likely the single best invention of Life. It is Life's change agent. It clears out the old to make way for the new. Right now the new is you, but someday, not too long from now, you will gradually become the old and be cleared away. Sorry to be so dramatic, but it is quite true.

Your time is limited, so don't waste it living someone else's life. Don't be trapped by dogma — which is living with the results of other people's thinking. Don't let the noise of others' opinions drown out your own inner voice. And most importantly, have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary.

When I was young, there was an amazing publication called The Whole Earth Catalog, which was one of the bibles of my generation. It was created by a fellow named Stewart Brand, not far from here in Menlo Park, and he brought it to life with his poetic touch. This was in the late 1960's, before personal computers and desktop publishing, so it was all made with typewriters, scissors, and polaroid cameras. It was sort of like Google in paperback form, 35 years before Google came along: It was idealistic, and overflowing with neat tools and great notions.

Stewart and his team put out several issues of The Whole Earth Catalog, and then when it had run its course, they put out a final issue. It was the mid-1970s, and I was your age. On the back cover of their final issue was a photograph of an early morning country road, the kind you might find yourself hitchhiking on if you were so adventurous. Beneath it were the words: "Stay Hungry. Stay Foolish." It was their farewell message as they signed off. Stay Hungry. Stay Foolish. And I have always wished that for myself. And now, as you graduate to begin anew, I wish that for you.

Stay Hungry. Stay Foolish.

Thank you all very much.


Steve Jobs (February 24, 1955 – October 5, 2011)

Sunday 2 October 2011

peyorasi galau

Sejenak melepaskan penatnya mata dari radiasi 14" dengan memandang pepohonan di seberang ditemani lantunan nada dari The Milo.
The Milo..sebuah band yang dahulu didaulat sebagai band galau segalau galaunya. selain the milo, adajuga zeke and the popo yang setia bermusik galau. Dan secara otomaris otak ini selalu mengasosiasikan kata galau dengan band band ini serta lirik lirik mereka yang dalam dan bermakna.
Namun, kini kata galau semakin populer. melihat timeline sosmed, kata galau makin sering muncul. Mencoba menilik salah satu grup yang mengukuhkan dirinya sebagai kumpulan orang galau, ternyata menurutku isinya seperti kumpulan orang sejenis alay. Semakin lama galau semakin populer dan murah. Dan otak mulai bingung mengasosiasikan kata galau karena sering kali tersesat pada belantara alay dan cenderung mendayu dayu. 
Akhirnya, otak memutuskan bahwa kata galau telah mengalami peyorasi, suatu penurunan makna.
hahah tentu ini sangat subyektif..
Tapi itulah...
bagiku standar galau adalah the milo, ZATPP, dan kawan kawannya
dan akan kubiarkan dia menjadi sesuatu yang mewah

*kembali memandang daun daun tertiup angin melalui sebuah kotak kaca sambil melepas penat*

(mungkin) yang sebenarnya dibutuhkan di jalanan negeri ini: 30%ketangkasan mengemudi, 70%etika mengemudi

mereka bukan superman juga bukan batman

Jatuhnya pesawat Cassa 212 di pegunungan Leuser, bohorok menjadi topik utama dalam beberapa hari ini. Dan seperti biasa, semua sibuk mencari siapa yang salah. Ok. aku setuju jika pemerintah menjadi salah satu yang bisa disalahkan dalam lambatnya operasi penyelamatan. Bukankah tugas pemerintah untuk menyusun anggaran terkait BASARNAS serta menyusun suatu manajemen yang baik terutama dalam hal kewenangan serta birokrasi BASARNAS. Namun apabila ada yang menyalahkan tim penyelamat (SAR) karena terlalu lambat atau tidak kompeten saya tidak setuju!!.

TIM SAR bukanlah Superman yang bisa terbang kemana saja menembus badai atau Batman yang dilengkapi peralatan canggih nan hebat. Bukan rahasia umum, BASARNAS negeri ini masih belum ditunjang dengan peralatan yang memadai. entah karena negara ini terlalu miskin, atau Badan ini dianggap tidak penting, atau mungkin terlalu banyak mafia yang memotong anggarannya.

Aku sendiri merasa cukup familiar dengan SAR. Ketika masih menjadi calon anggota di sispala SMA, materi diberikan oleh petugas SAR langsung. Ketika menjadi pengurus pun aku sering ke kantor Basarnas untuk mengundang mereka, bahkan main ke rumah mereka. Dengan penghasilan yang tidak seberapa mereka harus mau mempertaruhkan nyawa mereka untuk melakukan penyelamatan.

Banyak orang yang mengkritisi mengapa cuaca menjadi alasan penundaan. Hm...mungkin mereka mengira penyelamatan yang terjadi sama seperti kecelakan di jalan tol kali ya. Padahal, Cuaca sangat berpengaruh dalam misi penyelamatan. Helikopter canggih pun seringkali terhambat oleh cuaca buruk, apalagi helikopter yang digunakan BASARNAS. Melakukan reppeling pada tebing statis dengan angin kencang saja sangat susah, apalagi hanya bergelantungan di helikopter. Jangan disamakan dengan wahana flyingfox

Banyak orang yang teriak..kalo nda bisa lewat jalur udara ya jalur darat saja. Wah medan disana bukan seperti hutan kelapa sawit yang datar....Kontur dengan kemiringan hingga 70 derajat, sungai besar dan dalam ditambah hutan tropis yang lebat sangat sulit untuk ditembus. Kalangan pendaki pun menganggap pendakian Gunung Leuser sangat berat karena medan yang berbukit dan cuaca yang tak menentu bahkan bisa hujan setiap hari. 

Bahkan ada yang berkomentar lebih sadis, basarnas mengirim tim pramuka karena nda brani menembus badai. Hahaha, saya berani jamin ngirim pasukan sekelas navi seal atau delta force pun dengan peralatan yang dimiliki BASARNAS juga akan memerlukan waktu yang lama untuk mencapai lokasi kejadian.

Keselamatan tim SAR merupakan yang utama dalam misi pencarian. Nda lucu kalo tim SAR tanpa perhitungan matang langsung menuju lokasi kejadian hanya karena diuber uber waktu/ditekan pihak lain tapi akhirnya malah harus di-ESAR karena kecelakaan. Mungkin dengan melihat film The Guardians-nya Kevin Costner bisa memberi sedikit gambaran bagaimana kehidupan tim penyelamat itu.

Saya yakin petugas SAR bukanlah orang yang cari nama atau minta dihargai..tapi setidaknya bukan untuk diremehkan dan disalahkan....

Friday 30 September 2011

selalu..abis gowes jauh,napsu makan malah hilang..aneh

nikmatnya jadah tempe dan wedang ronde setelah 20km nanjak terus

berpoligami itu susah

Tak mau kalah dengan perkembangan sosial media yang bersaing dengan jamur di musim hujan... berbagai akun pun tercipta. Hahaha ternyata sangat sulit mengelola semua biar adil dan merata..Ketika asik mengamati timeline rumah satunya, rumah yang lain terbengkelai..sudah bosan dengan timeline, malah meminang rumah baru..dan semakin banyak rumah rumah yang tak terurus...
haha semoga nda berhantu karena terlalu lama ditinggal

Tuesday 27 September 2011

fake/faker

“We lived in a third world, where first is the inventors, second is original, and third : there is only fake / faker. But it’s permitted and permissible (cut, copy, paste, edit, etc.) as long we could be responsible of it. What we heard, saw and idolized, that’s what’s makes us now”, Elang Eby said.

Yeah...you're so damn right, mr.ebi

Sunday 25 September 2011

they can burn the house and the body,but never the spirit and the believe

saudara dan sesama

manakah yang kau anggap saudara sesamamu?

mereka yang memiliki hubungan darah yang sama denganmu?

mereka yang terlahir dengan suku yang sama denganmu?

mereka yang berwarganegara yang sama denganmu?

mereka yang ber-Tuhan yang sama denganmu?

mereka yang sependeritaan denganmu?

seberapa kenal kau dengannya?

apakah mereka juga mengganggapmu saudara dan sesama?

sunday bloody sunday

Heaven on Earth, we need it now 
I'm sick of all of this hanging around 
Sick of sorrow, sick of the pain 
I'm sick of hearing again and again 
That there's gonna be peace on Earth 
No whos or whys 
No one cries like a mother cries 
For peace on Earth 


F*@K U, TERRORIST!!!!!!!!!!!!!
U're so F@#king cowardly!!!!!!!!!!!!

Friday 23 September 2011

..lust...

.....
setelah berpikir keras memodifikasi bikamper..
sepertinya tak tidak sanggup menahan kencangnya angin di ketinggian..
walau diberi frame frame tambahan..
solusinya..
beli tenda...
beli...
nda...
beli...
nda...
2 orang...
4 orang...
2 orang...
4 orang...
...
gawat...
xtend bakal terlantar lama ni
ah.....
gawat...

“Barangsiapa suka berdo’a lewat pesbuk, kelak mereka akan masuk surga. Tapi, hanya di beranda.” - copas ntah siapa yang pertama menciptakannya-

nada dan rasa

menjemukan rasa itu
menafsir mimpi, sehalus sepi
rasa hati melawannya
rasa hati seandainya..
mari rasuk..
mulai tenang dari hati
ucapkan maaf dan tetap sini
nyanyian suci, tikaman belati
keangkuhanku yang pergi
tak sekedar kata, namun cerita
senada
serasa

#padupadanberbagailiriklagu

Monday 19 September 2011

JAZZ MBEN SENEN : Hiburan gratis bergizi tinggi

Jogja dengan segudang komunitas kreatifnya tak pernah kekurangan acara yang menarik. Jogja mben senen adalah contoh salah satu acara yang diadakan oleh komunitas. Dengan niatan memasyarakatkan jazz, mengubah kesan jazz yang ekslusif serta semangat berbagi dan belajar bersama, jogja mben senen adalah suatu acara musik yang terbuka untuk siapa saja, dan gratis!!.  Digagas sejak 2009, baru kemarin aku bisa menyaksikannya (kemana aja ....hash....)

Jazz mben senen kemarin adalahedisi kla dan katon. Faktor kla ini juga yang menarik perhatianku...serta puluhan (mungkin ratusan orang lainnya). Pukul 21.00 bentara budaya mulai dipandati pengunjung, bahkan kursi yang ada sudah tak dapat menampung. Beruntung datang awal, selain bisa melihat jam session juga bisa duduk di kursi.

Suasana gayeng dan santai sangat terasa dalam acara ini ditambah MC yang super koplak dengan guyonan cerdas, saru, garing, gosip campur aduk jadi satu. Kesan pertama, para MC ini orang orang koplak, namun ketika mereka memainkan alat musik mereka, 100% akan terpana. 

Dan acara pun dimulai.Lagu lagu KLa diarasemen ulang dengan sangat apik. Gerimis dibawakan dengan brass section yang aduhai..dan vokalis, yang juga mc koplak ini,  bernyanyi dengan sangat menjiwai ( sepertinya ditunjang suasana hati yang sedang galau). Kemudian personel berganti (hal yang lumrah dalam acara ini dimana semua yang ingin tampil punya kesempatan mempertontonkan keahlian mereka). Istimewanya, ada mas Denny, yang pernah menjadi  bassistnya katon. Tiga judul lagu dimainkan yang diringkar menjadi untaian kata yang cukup menarik: menunggu impian yang berupa cinta putih tak harus selalu dengan logika.  Permainan mas Denny benar benar membunuh...nada nada yang keluar sanggup membawa pendengar menyelami makna lagu, dan tentunya bila memiliki kenangan akan lagu yang ada, suasana akan makin intim. Permainannya dalam lagu cinta putih dengan menggunakan bas fretless ah..bikin tersenyum kagum terus. Salah satu penampilan yang cukup mnarik ketika lagu “pasangan jiwa” dibawakan. Secara spontan sang vokalis wanita segera memindahkan microphone ke drummer, si mbah, yang juga anggota mc koplak.

“dan lagu ini spesial untuk si mbah yang sedang mencari pasangan jiwanya, mari kita doakan bersama sama”. 

Haha si mbah segera salah tingkah, namun tetap bermain dengan apik, dan bernyanyi sambil membaca teks. Walaupun suaranya tidak sebagus sang vokalis, dan lagu ini jarang kudengar, tapi ntah kenapa aku menikmatinya (dan akhirnya lagu ini berulang terus di playlist).  Sepertinya sangat menjiwai...oh lagu Kla memang sangat membunuh kalo bertemu dengan orang yang mengalami lirik liriknya. Dan tissue-tissue pun mengalir ke simbah dimaksudkan untuk mengusap air mata (haha suasana romantis bercampur lucu yang menarik).

Dan akhirnya, lagu ”semoga” dihadirkan. Dibawakan oleh salah satu klanese Jogja, mas tito yang hanya diiringi oleh mas dany  dengan bassnya. Dengan instrumen yang minimalis pun, “semoga” tetap memiliki kadar “racun” yang tinggi yang mengajak orang bernyanyi bersama. Ah lagu ini memang benar benar..

Lagu penutup tentu tak lain dan tak bukan, Yogyakarta yang dibawakan secara Encore. Yang membuatku terheran heran takjub adalah pemilihan pemain yang acak, siapa yang mau. Tanpa harus latihan, mereka bisa memainkan Yogyakarta menyatu, apik , dan sangat halus. Skill anggota komunitas ini memang tinggi. Penonton diajak bernyanyi bersama, baik yang di dalam area bentara budaya maupun yang menonton dari luar pagar. Suasana yang hangat… dan semua pulang dengan tersenyum, baik karena suguhan yang menarik atau kenangan yang muncuk karena alunan nada yang ada 

Sunday 18 September 2011

sakit

Mereka menolak keberadaa patung yang tidak mencerminkan kehidupan masyarakat yang religius, dengan cara yang (Menurutku) benar benar tidak religius.. Sepertinya mereka ingin masuk surga, tapi malah menciptakan neraka di dunia

Friday 16 September 2011

menolak lupa (?)

Ada yang istimewa bulan ini. Gugatan korban pembantaian Rawagede dikabulkan oleh pengadilan Belanda. Peristiwa yang terjadi 64 tahun lalu dimana ratusan orang jadi korban pembantaian ternyata masih mampu menarik perhatian pengadilan Belanda. Bagaimana dengan Indonesia??. Jangankan kasus pembantaian peristiwa 30 September 1966,atau kasus tanjung priok, peristiwa munir yang terjadi 7 tahun lalu aja mulai terlupakan.

Contoh lain bangsa yang pelupa ini adalah Tambora. Menilik artikel ekspedisi cincin api Kompas, letusan tambora 1815 merupakan letusan terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah peradaban manusia. Banyak ahli yang menyebut tambora sebagai pompeii dari timur. Kenyataanya..hampir 100% penduduk negara ini tak ada yang mengetahui sejarah peradaban tambora, bandingkan dengan sejarah pompeii yang dikemas pemerintah italia sebagai salah satu daya tarik wisata, meski peristiwa itu terjadi hampir 2000 tahun yang lalu!!!

Ah..bangsa ini memang pelupa..atau mungkin bangsa ini sifat yang tidak perlu melihat masa lalu, yang terjadi biar lah terjadi.

Saturday 10 September 2011

Jangan takut bermimpi setinggi langit, kalaupun mimpimu gagal, kamu akan bertebaran diantara para bintang -copas statusteman-

Negara dalam keadaan bahaya!!

Negara dalam keadaan bahaya
by: kill the dj

Jangan bertanya apa yang negara berikan kepadamu, tapi kenapa tidak memberikan apa-apa dari 
dulu

HOOK:
Negara dalam keadaan bahaya
Penguasa lupa amanat rakyatnya
Menutup mata derita bangsanya
Pertiwi manangis merintih dan berdoa

Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Karena penguasa dan mafia bekerjasama
Demokrasi digadaikan dan tersandra
Di mimbar mengumbar janji
Janji bohong dan bohong lagi
Rakyat sudah lelah memaklumi
Mau dibawa kemana negeri ini?

Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Politisi tan moral dan etika, pamer kebusukan di media, rakyat hanya bisa mengelus dada
Wakil miring di gedung rakyat
Bersatu padu dalam kongsi jahat
Musyawarah mufakat untuk menipu rakyat
Lupa siapa yang memberi amanat



HOOK:



Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Karena penguasa lupa dasar negara
Di balik jubah agama menipu Tuhan pun bisa
Minoritas beribadah dalam ancaman
Negara gagal memberi rasa aman
Bhineka Tunggal Ika mati di Jalanan
Inilah orde pembangunan jalan menuju kehancuran

Bahaya! Bahaya!
Negara dalam keadaan bahaya
Karena tanah kaya bukan lagi milik rakyatnya
Mereka tersingkir dari tanah leluhurnya
Warga mendesak perubahan di Jakarta
Tapi di daerah ada yang ingin merdeka
NKRI adalah omong kosong belaka
Tanpa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

HOOK

Lagu ini adalah surat dari rakyat
Kepada para pemegang amanat
Cinta rakyat pada negeri ini tanpa syarat
Hingga badan dikandung hayat
Lihatlah rakyat terus bekerja
Susah payah terus memupuk asa
Bercerminlah di kalbu mereka
Maka akan kau pahami apa itu Indonesia

HOOK

Anak negeri yang mati di lumbung padi
Mengirim kabar pada pertiwi
Negara gagal melindungi kami
Masyarakat adil makmur hanya mimpi


jangan bertanya apa yg negara telah diberikan kepadamu,tapi kenapatidak memberikan apa apa dari dulu -killthedj-

Sunday 4 September 2011

selalu benar

Suasana lebaran selalu dihiasi oleh berita kecelakan. Tahun ini ada kecelakaan lalin yang cukup menyedot perhatian karena korbannya adalah artis. Yang agak menggangguku, ketika kecelakaan ini (Atau mungkin sebagian besar kecelakaan) dianggap kehendak-NYA. Wah,sepertinya manusia tak pernah salah...selalu ada alasan pamungkas untuk menghilangkan tanggungjawab. Angin kencang dikambinghitamkan.lha Mobil kapasitas 7 yang diisi 10 orang tu keputusan sapa? Apakah yakin itu arahan-Nya? Bukannya tidak percaya akan adanya kehendakNya,karena takut akan-Nya adalah permulaan pengetahuan. Tapi orang bodoh menghinahikmat dan didikan. Mari belajar mengambil hikmat dari semua kejadian tanpa harus menjadikanNya sebagai alasan pamungkas untuk lari dari kesalahan dan tanggungjawab.

Wednesday 31 August 2011

driving lesson

ini pertama kalinya lebaran tidak pulang ke bali. Di saat bingung menyusun rencana menghabiskan waktu,seorang teman tiba tiba meminta tolong untuk diajari menyetir mobil,kilat pula!!. Aku iyakan saja,selain mengisi waktu, seumur hidup belum pernah ngajari orang nyetir,sepertinya seru.
Metodenya tentu saja ala Djogosarkoro family. Hari pertama langsung kusuruh nyetir si btx dari maguwo sampe jakal. Besoknya lanjut dari ringroad selatan - parangtritis pp dan hari terakhir muter-muter kota jogja, naik ke kaliurang dan kembali ke kota. Untunglah orangnya fast learner (walau pakai acara menyerempet pesepeda kecil) sehingga hari terakhir  sudah menguasai setengah kopling di tanjakan.
Menariknya,kami memiliki kertarikan pada hal-hal yang serupa, seperti pemuja british band, sama sama menghujat majelis rusuh yang merasa paling benar,sok tahu soal politik praktis, mengagumi kedewasaan rachel menghadapi kakaknya tom di 500 days of summer, menyukai adegan mark menyatakan perasaannya kepada juliet di love actually namun berbeda pendapat tentang hitam putih tindakan itu. Namun,saking banyaknya persamaan,tidak ada hal yang didebatkan, padahal sepertinya menarik menggali wawasan dengan orang seperti dia.
Yang menarik adalah ketika membicarakan tipe orang ketika berbuat kesalahan.tipe 1: Menganggap semua sudah diatur oleh Pencipta (dan aku tetap percaya DIA memberikan pilihan dan petunjuk dan kita diberikan pilihan,bukan diatur) tipe 2: Menganggap itu kesalahan orang itu sendiri dan tipe terakhir : menganggap semua terjadi karena kesalahan sistem dan lingkungan skitar. Walau pembicaraan tidak menghasilkan kesimpulan,tapi cukup menarik. Terlebih sambil membicarakan kinerja NGO Berdasarkan pengalaman kerja masing masing.
pengalaman yang menarik berbagi ilmu dalam sebuah kotak besi hitam yang kuberi nama BTX itu

Friday 29 July 2011

jogja last friday ride

3 minggu berturut turut otot kaki dan dengkul bekerja keras untuk mendaki, akhir pekan ini terasa janggal ketika harus istirahat #belagu. Pada akhirnya jelang dua terakhir dari tujuh memutuskan beraktivitas dengan moda yang ramah lingkungan a.k.a sepeda. Siang hari menuju kawasan Kalimalang memutuskan lewat UGM dalem sekaligus ngetes program kampus ramah sepeda. Agak aneh ketika harus tetap berada di jalur sepeda yang disediakan terutama ketika melewati persimpangan. Pergerakan sepeda menjadi "patah2" karena jalurnya terkesan kaku, tapi tak apa lah, kalo ditabrak lebih punya kekuatan hukum untuk nuntut yang nabrak. sore hari jam 5 lebih, saatnya kembali ke rumah. Tapi tiba tiba di depan UNY, rombongan sepeda melintas..hm..sepeda...jumat...sore...AHA..Jogga Last Friday Ride (JLFR, googling untuk lbih jelasnya). Sebuah kegiatan yang terbuka bagi siapa aja yang punya sepeda, berkeliling kota rame rame pada jumat akhir setiap bulannya. Sudah 15x diadakan dan aku belum pernah ikut....tanpa sadar akhirnya ngekor juga di rombongan sepeda. wah gaul gaul yang ikut..dandanan keren...sepeda warna warni...(aku cuma kaosan dengan tas gede di punggung). Tapi iringan sepeda cukup lambat..mencoba menyesuaikan lama lama nda tahan juga, akhirnya tancap dengkul menyalip nyalip dah. Sepanjang pengamatan (karena tak ada teman jadi yang jadi pengamat aja), seperti hipotesis awal, apabila suatu individu berada pada kelompoknya yang sesuai dan berjumlah banyak, mereka akan cenderung merasa paling benar...banyak yang mengambil badan jalan hingga 3/4...bercanda di jalan, tiba tiba belok..ah...
Minoritas bukan berarti harus menjadi prioritas, kawan. Jalan untuk bersama, berbagilah sesuai porsinya...lampu lalu lintas juga untuk semua pengguna jalan, termasuk pejalan kaki. hormati pengguna jalan lainnya.Kalo ugal ugalan kaya gini, apa bedanya kita dengan rombongan Motor Besar yang arogan musuh pengguna jalan lainnya????
tak terasa sudah mencapai kawasan titik nol, mulai memisahkan diri dan mampir di kios majalah langganan. liat liat dan seperti biasa, beli natgeo bulan kemaren...lalu pulang.....

Monday 11 July 2011

harga ≠ pelayanan

setelah menikmati kereta ekonomi rasa bisnis
dan terhempas kemudian dengan kereta bisnis citarasa ekonomi
tadi harus menerima kenyataan terlibat dalam konferensi internasional rasa nasional...
Duh Gusti, paringono sabar..... 

Tuesday 28 June 2011

1/1000 ?

Saat ini keberadaan klub Pecinta alam tumbuh subur di bumi pertiwi ini, seperti jamur dimusim hujan. Dengan kondisi alam yang begitu mendukung kegiatan tersebut. Sebuah usaha positif dalam menyalurkan kegiatan tersebut. Namun terbersit kekhawatiran dengan banyaknya klub/kelompok pecinta alam tersebut. Apalagi bila ke hadiran klub-klub ini tidak diiringi misi dan visi yang jelas dalam organisasinya. Lihat saja gunung-gunung di Indonesia.

Mereka yang menamakan dirinya pecinta alam seharusnya menjadi ujung tombak dalam pelestarian alam ini bukan justru sebaliknya.
Makna pecinta alam dewasa ini sudah jauh dari makna yang sebenarnya.

Pecinta Alam bukanlah mereka yang yang telah menggapai atap-atap dunia, bukan mereka yang berhasil melakukan expedisi yang berbahaya, bukan pula mereka yang ahli dalam mendaki. Tapi mereka adalah orang-orang yang mau menjaga kebersihan lingkungan dimana mereka berada.
Sudah banyak manusia-manusia yang telah menggapai atap-atap dunia, tapi hanya segelintir orang yang benar-benar sebagai pecinta alam.

Semoga kita termasuk segelintir orang yang peduli dengan alam.

-copas lupa sumbernya-

pertanyaannya apakah anda PECINTA alam atau PENCINTA alam? 

"Be yourself; everyone else is already taken." ~Oscar Wilde~

Monday 27 June 2011

#1

Kupu tanpa sayap
Tak ada di dunia ini
Mawar tanpa duri
Jarang ada atau boleh dikata tidak ada
Persahabatan tanpa cacat
Juga jarang terjadi
Tetapi cinta tanpa kepercayaan
Adalah suatu bualan terbesar di dunia ini

sebuah surat yang sangat puitis untuk GRAy Siti Nurul Kusumawardhani diambil dari koleksi surat di museum ullen sentalu....ntah kenapa, pada kunjunganku yang ketiga ini, surat ini menjadi surat pertama yang kubaca..ah kenapa pada dua kunjunganku sebelumnya terabaikan..
katanya, cinta tanpa kepercayaan ibarat iman tanpa perbuatan..seperti kepalsuan pun keterpaksaan..
jika ada yang bertanya kriteria
akan kujawab dengan jujur...#1 jujur dan dapat dipercaya (sambil mengingat ngingat dasa dharma pramuka)

Thursday 23 June 2011

the amazing race on the spot!!

The Amazing Race (TAR) adalah salah satu reality show milik AXN yang menjadi favoritku. Sangat berhasrat ikutan Amazing Race pula..udah jalan jalan, berpetualang, gratis, kalo beruntung dapet hadiah!!hahaha emang menyenangkan. Reality show yang nyaris tanpa drama dibuat buat (lha kalo mau dibuat buat ntar keduluan disalip ma tim lain) ini emang menarik, terutama bagi yang suka travelling. Dan serunya, banyak yang tidak diprediksi, seperti pasangan cucu kakek yang masuk tiga besar  TAR US, ato pasangan bapak anak cewe dari indonesia yang masuk tiga besar TAR Asia.

Nah, tadi kebetulan dari bantul lewat titik nol, di depan BI, tiba tiba mata menangkap sesuatu yang menarik. Ada cameraman (asing) yang didampingi asisten mengambil gambar dua orang (asing) dengan yang membawa carrier...hmm...dari kameranya, sepertinya kamera mahal..dari pengambilannya, sepertinya fokus kedua backpacker tadi, bukan ke suasana kota... dan ngambil gambarnya juga seperti tergesa gesa ato mencoba mengikuti backpacker itu...hm..sepertinya ada yang tak biasa....dan akhirnya mata menangkap kertas kuning di tangan backpacker....Tha dha!!!! otak langsung melakukan analisis kilat..ini pasti TAR!!!! TAR Asia ato US ya....masi berpikir...hahaha....tapi sayangnya....ceritanya hanya sampe disitu....ada kerjaan yang harus diselesaikan...jadi nda bisa jadi penguntit dan berharap bisa candid peserta (kalo bisa sih foto berdua ma Phil Koeghan, hahaha)

setelah googling, ternyata tadi TAR US season 19..akhirnya Indonesia dijelahi oleh TAR US. haha mantap bener, pas musim liburan, rame puol, panas, n tadi pas di titik nol ada demo pake bakar keranda...sip tenan buat promosi wisata wakakaka. Info terkini TAR 19 ada di http://forum.realityfanforum.com/index.php/topic,25526.250.html. foto foto dibawah ngambil dari forum tadi. ada tantangan jadi tukang parkir di mall malioboro (yang baju oranye peserta 
TAR) dan tantangan jadi "pengamen" jathilan di perempatan titik 0

Wednesday 22 June 2011

the paradox of transportatioan in the late 20th century is that while it became possible to travel to the moon, it also became impossible, in many case to walk across the street -vanderwaggen, 1995-

si biru pensiun

si adidas biru akhirnya harus pensiun juga setelah 5 tahun,,
awalnya si biru mau bertugas menemani latihan kardio, namun karena arena terlalu sepi..latian kardio beralih ke latihan cadence bersama xteria. jalanan nanjak jadi pilihan, blusak blusuk menjadi godaan (walo  harus berkali kali  putar balik karena buntu). 
Dan berakhir di burjo menikmati senja hari bersama milo dingin. 
sejenak nyruput milo sambil menaikkan kaki kiri ke paha kanan..dan tiba tiba melihat sesuatu yang bebeda dengan si biru...walah..solnya terkelupas...
Sepatu ternyata sudah menjadi keras dan patah patah. Dengan aktivitas XC yang cukup membuat kaki terus mengayuh, si biru terus mendapat tekanan dan beradu dengan pedal. kombinasi sol yang keras dan pedal yang tajam ternyata cukup ampuh untuk membuat si biru pensiun dini., ah...paripurna sudah dirimu, biru, padahal bodimu masih bagus. ....saatnya pindah ke lain hati

Saturday 18 June 2011

apa kabar, kawan

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Other
Artist:GIGI
beruntungnya diriku bisa melihat konser tunggal GIGI di kridosono...konser tunggal selalu memberikan keuntungan bagi penonton. pertama, yang hadir tentu penggemar yang niat menonton (terutama konser dengan tiket masuk), kedua..sound yang dihasilkan dijamin sesuai dengan karakteristik band..ketiga, tak ada bendera band lain yang berkibar kibar.

Dan lebih beruntung lagi, ketika ini menjadi edisi perdanaku melihat GIGI, mereka tampil all out..yup tampil total dimana armand, budjana, thomas, hendi, opet, budi, ronald dan baron berada pada satu panggung!!
konser yang bertajuk apa kabar kawan merupakan konser reuni GIGI yang melibarkan seluruh ex personel GIGI. Suatu keberuntungan untuk GIGI karena tiap ex GIGI keluar bukan karena konflik.

Pada usia 17 tahun, GIGI tetaplah GIGI, yang selalu menghibur ketika manggung. Konser ini dibuka dengan lagu Indonesia raya dengan video art bertema nasionalis. setelah itu tanpa ba bi bu, GIGI muncul, tanpa band pembuka dll, Armand sebagai frontman benar benar mampu membawa suasana dan berkomunikasi dengan penonton. Dengan segela tingkah polah yang enerjik, dan mengubah lirik menjadi bahasa tubuh..Armand memang salah satu vokalis Indonesia dengan live performance yang terbaik. dewa budjana seperti biasa, setenang danau walau sering usil terutama dalam hal "garap" si baron. Thomas terlihat "intelek" berkat kacamata yang dipakainya. ah bassist yang menjadi idolaku semasa smp dan sma ini tetap menjadi rhythm section yang mantap. sedangkan hendy bermain dengan powerfull. sedangkan untuk ex, opet terlihat begitu enjoy, baron begito kocak, budi yang begitu tenang dan ronald yang tetap cool (penonton sebelah nyeletuk, ronald masih terlihat ganteng...dan penonton itu seorang cowo..hm penonton yang jujur).

Dan yang ditunggu tunggu tentunya melihat para EX kembali ke atas panggung. tak ada rasa canggung, yang terlihat adalah sebuah kebersamaan, canda dan kehangatan seorang kawan, sebuah keluarga. Sebagai acara reuni tak lupa mereka menceritakan kisah kisah mereka..yang tentunya penuh puja puji dan canda tawa.
Yang menarik tentunya ketika mereka semua berada pada satu panggung dan bernyanyi bareng. Yup dengan formasi 3 drummer, 2 bassist, 2 gitarist, dan 1 vox..ini adalah sesuatu yang langka yang akan menjadi klasik...

konser ini juga menjadi ajang nostalgia karena kaset the best of GIGI merupakan salah satu dari 5 kaset pertama yang kubeli sendiri..kala itu waktu smp. "Melayang" dibawakan keroyokan dengan berbagai improvisasi dengan 3 drum dan dan bass. Nirwana yang dibawa keroyokan tetapi dengan formasi yang berbeda dimana hendy bermain perkusi dan budi bermain gitar akustik...dan tentunya "ku ingin" yang terasa megah di masa itu dibawakan dengan apik sesuai formasi album awal dan mengadirkan interlude panjang baron yang ngerock

ah...setelah sekian lama, ternyata mereka tetaplah kawan yang penuh kebersamaan...hal yang membuat aku menjadi malu..
karena iri terhadap mereka...
karena terlalu banyak mengkhianati persahabatan dan kebersamaan...

Wednesday 30 March 2011

mimpi aneh

perempuan   : kamu mirip andra deh?
aku              : andra??
perempuan   : andra matin
aku              : ???andra..matin??

...dan hanya itu bagian yang bisa diingat dari mimpi yang aneh....
Akhir akhir ini memang lagi tertarik dengan dunia arsitek. betapa menariknya mengenal Yu Sing dengan konsep rumah murahnya, cara pikirnya tentang agama dan kepercayaan, dan tentunya status FB yang menarik. atau ketertarikanku dengan Eko Prawoto. Dengan konsep arsitektur humanisnya, keterlibatannya dalam kegiatan komunitas, dan menemukan kenyataan betapa ramahnya beliau sehingga kami mengobrol ala warung kopi  dari hal tak penting seperti topik kopi itu sendiri sampai sedikit serius tentang urban. Atau kekaguman terhadap ridwan kamil yang menjadi pujaan arsitektur muda, walau tidak setuju dengan langkahnya yang membintangi iklan rokok. 
tapi andra matin????
mengenal beliau hanya sebatas komen2nya di FB ridwan kamil, dan sekali melihat bukunya. hanya sebatas itu... karyanya pun saya tak kenal...kalo nda mimpi tadi malam, mungkin nama itu sedikit terlupa.
ah..mimpi yang aneh...dan aku pun lupa menanyakan nama perempuan itu

Monday 28 March 2011

Sajak tanpa rima, cukup makna

Kini
Baru kusadari 
Betapa besar arti seorang teman 
Betapa besar pengorbanannya 
Betapa kuat hatinya 
Betapa memaafkannya dia 
Betapa aku tidak bisa seperti dia 
Ribuan maaf selalu menggema 
Untuk semua yang pernah ada 

Betapa 
Komunikasi adalah nyata 
Bukan hanya maya di kepala 
Tak semua orang mengerti yang ada di pikiran kita 
Bahkan rangkaian huruf yang menyusun kata dan menguntai kalimat bisa salah makna Akhirnya baru aku sadar berbicara itu penting 
Ketika kesempatan itu hilang 
Yang ada hanya angan yang menerawang 

Ternyata 
Yang kalian lakukan sungguh dasyat 
Membagi waktu bersama mereka 
Ditengah badai yang melanda kalian 
Kalian bekerja dengan profesional 
Dan tetap tersenyum 
Aku harus belajar melalui kalian 

Sungguh 
Kini aku mengerti perasaanmu, kamu dan kamu semua 
Ketika semua tak sejalan 
Betapa sulit menerima keadaan 
Dan menerima perlakuan yang tidak nyaman 
Maafkan 

Memang 
Kita tak pernah berbicara layaknya mitra 
Tetapi kalian selalu benar 
Dan aku yang kurang ajar 
Harusnya aku dengar semua yang kalian ajar 

Harusnya 
Dengar rasakan resapi dan mengerti 
Karena semua ini bukan cerita narasi dekripsi 
Karena rasa adalah fakta tak tau harus berkata apa 
Kucoba rasakan lagi saat waktu menjadi sahabat 
Yang berarti kita berbagi 
Saling mengerti saling memahami 
Bukan bersembunyi 
Menyepi 
Menyendiri 
Lalu mati hati 

Betapa 
Semua pertanyaan perlahan menghampiri 
Mendekat dan merusak otak kiri 
Coba untuk ulangi apa yang terjadi 
Harap 'kan datang lagi 
Walau semua cuma mimpi 
Ada beda ada ragu 
Harapkan perasaan ini kau tahu 
Selalu resah berteman gelisah 
mencoba tidak patah pun pasrah 

Akhirnya 
Bawalah aku pada terang yang abadi 
Ku kubur kenangan 
Damailah aku dalam mimpi kembali 
Sadarkan bayangan 
Hanya syukuri anugerah, akan nasib dan takdir. 
Berusaha takkan menyerah, berjuang hingga akhir 
Keyakinan akan apa yang dijalani adalah mutlak, 
Tidak selamanya menenangkan memang. 
Takut adalah wajar, bimbang juga tidak apa. 
Asalkan bisa kembali berpijak setelahnya. 

Selesai.

Saturday 26 March 2011

The King's Speech

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama

Sebuah film yang diangkat dari kisah nyata Raja George VI. Setelah kematian sang ayah, Raja George V (Michael Gambon) dan skandal Raja Edward VIII (Guy Pearce), Bertie (Colin Firth) yang mengalami kesulitan berkomunikasi, tiba-tiba dinobatkan sebagai Raja George VI dari Inggris .
Bagi yang pernah berbicara di depan publik, akan sangat memahami bagaimana rasanya jika lidah tiba tiba kaku dan gagap. Hal itu adalah hal yang boleh dianggap biasa. Namun bila terjadi pada seorang raja, itu menjadi luar biasa.
Sebuah kisah yang menyentuh dan juga menyenangkan. Mengenai cerita lebih detail bisa dicari di mbah google. Dengan predikat sebagai film terbaik oscar tentu akan banyak ulasan yang dilakukan oleh orang orang yang lebih mengerti film.Di sini hanya mengulas t momen momen menarik (dari sudut pandangku) . Dan jangan percaya 100% apa yang tertulis disini.

-Sebuah title bukanlah segala-. Lionel Logue bukanlah seorang dokter yang lulus dari universitas ternama dengan pelatihan medis yang luarbiasa. Dia hanyalah seorang aktor drama. Namun bukan latar belakang pendidikan yang mampu membuat dia menjadi terapis bicara, tetapi dari pengalaman. Mudah dijumpai di sekitar kita seseorang dinilai dari titel yang melekat di dirinya. Padahaln, pengetahuan dan pendidikan tidak hanya diperoleh di sekolah formal. Bahkan sering kali pelajaran kita peroleh dari sekolah informal, yaitu kehidupan itu sendiri. Jika di sekolah kita belajar dahulu baru diuji. Di sekolah informal ini kita harus melewati ujian dahulu barulah memetik pelajaran apa yang didapat. Dan itu akan melekat seumur hidup di kepala kita.

-penghargaan terhadap sastra-Ketika putra lionel meminta lionel untuk bersandiwara drama shakespeare, terlihat jelas, bahwa sastra begitu dihargai (terlepas sang ayah adalah seorang aktor drama). Pada pendidikan kita, sastra diperkenalkan hanya sebatas pada judul, pencipta dan angkatan tahun berapa (kalo saya tidak salah ingat). Dan murid hanya membaca karya yang disingkat habis habisan, yang tentu pesan pesan yang ada juga didiskon habis habisan. Saya pun yakin, tidak semua guru yang mengajarkan bahasa indonesia pernah membaca novel layar terkembang, robohnya surau kami, sitti nurbaya secara tuntas. Aku pun memiliki lebih banyak perbe.ndaharaan kutipan dari satra asing daripada sastra negeri merah putih ini..menyedihkan memang

-takdir adalah pilihan-.Bagaimana beban orang yang ditakdirkan (atau mungkin terpaksa karena dilahirkan) berada dilingkungan kerajaan dengan aturan, sorotan , tata krama, dan segala tentang kehidupan yang diatur dengan ketat. Teringat kata kata ”terlahir miskin bukan kesalahanmu, mati miskin adalah kesalahanmu”. Terlahir di lingkungan yang begitu ketat bukanlah sesuatu yang harus dipersalahkan. Keinginan untuk merubah lingkungan yang ada (jika ”ketat” membuat hidup tidak nyaman tentunya) adalah pilihan.

Pengunduran diri King Edward VIII (David) biasa jadi pilihan yang tepat, Bagaimana dia meninggalkan tahta demi bersama orang yang dikasihinya. Di balik pria yang hebat terdapat wanita yang hebat bersamanya. Dan jika mempertahankan tahta, ia takkan bisa bersama Willie, seorang janda yang telah bercerai dua kali. Tentunya dengan beban tanggung jawab seorang raja yang begitu besar, tak mampu menjalaninya tanpa pendamping yang benar benar dikasihinya. Sebuah keputusan yang sangat berana meningat norma – norma yang belaku di lingkungannya. Hal ini sering terjadi, dimana seringkali impian kita terhalang bukan karena orang lain yang diluar kehidupan kita, tapi karena orang orang yang berada di lingkaran kehidupan kita. Semua bergantung pada kita.

-Suatu pilihan membawa konsekusi-. Dengan menjadi seorang raja, maka perlakuan orang sekitar terhadap bertie pun berubah termasuk anaknya. Adegan ketika Bertie berhadap mendapatkan pelukan dari kedua putrinya, yang didapat adalah sebuah penghormatan ala inggris. Begitupula pilihan hidup ini. Semua adalah tentang bagaimana kita mengambil keputusan dan menanggung konsekuensi yang ada.

-It take friendship to conquer your own-. Teman merupakan salah satu cara untuk kita bercermin, merubah sifat kita. Sebagai keluarga kerajaan, bertie bisa dibilang tidak memiliki teman yang benar benar teman. Hubungan antar keluarga pun kaku, terlihat ketika adegan dimana Raja George V meninggal, yang benar benar berkespresi sedih hanyalah David, seorang yang memiliki gaya hidup yang paling ”nyleneh”. Pada adegan lainpun berie berkata keluarga kerajaan tidak terlihat seperti keluarga tetapi suatu firma. Kehadiran lionel sebagai teman pertamanya mampu merubah dirinya. Dan hal ini yang perlu aku lakukan. Seringkali aku membuat dinding pembatas yang dengan tegas membatasi antara aku dan teman, bahkan teman teman terdekat. Tidak ada yang mengetahui apa yang aku pikirkan dan aku rasakan. yeah aku adalah seorang yang soliter.. dan itu tidak menyenangkan. Yang kubutuhkan bukanlah dinding..tetapi jembatan...

Dan tentunya momen momen yang menghibur dengan aksen inggris yang kental menjadi hal yang menarik yang jika diulas satu per satu, akan menghabiskan banyak huruf. Film yang menyenagkan, dengan alur dan akting yang natural, menonton seorang diri tanpa teman bicara pun bukan suatu masalah.

Friday 25 March 2011

bajakan

alkisah suatu wawancara artis pendatang baru di sebuah stasiun radio swasta solo 

 
Penyiar : gimana pendapat anda tentang bajakan ?
Artis : mmmm....saya sedih juga ya. kita udah capek capek rekaman, eh nda dihargai. tapi seneng juga sih, lagu lagu ku jadi terkenal. tapi intinya kecewa banget dengan pembajakan 
Penyiar : kapan terakhir kali beli CD musik original ?
Artis : hm.....kapan ya....eng.....duh dah lama banget.....jadi malu 

hahahah..... pertanyaan yang cerdas dan membunuh

Wednesday 23 March 2011

murah

murah bukan berarti murahan
murah bukan berarti jelek
murah bukan berarti tak memiliki kelebihan
murah bukan berarti tak memiliki kelas
murah bukan berarti cepat rusak

dan kini aku lebih percaya
lebih baik mengeluarkan uang lebih banyak
demi mendapatkan suatu yang lebih kuat, bagus, berkelas dan awet!!
daripada kehilangan 400gb dataku
argh..........
hanya karena mencoba membuktikan lima kalimat di awal tulisan ini
kubunuh dia, semua data, gambar, nada, memori 
yang mungkin sangat kucintai
arghhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!

Friday 18 March 2011

choose

"Choose Life. Choose a job. Choose a career. Choose a family. Choose a fucking big television, choose washing machines, cars, compact disc players and electrical tin openers. Choose good health, low cholesterol, and dental insurance. Choose fixed interest mortgage repayments. Choose a starter home. Choose your friends. Choose leisurewear and matching luggage. Choose a three-piece suit on hire purchase in a range of fucking fabrics. Choose DIY and wondering who the fuck you are on Sunday morning. Choose sitting on that couch watching mind-numbing, spirit-crushing game shows, stuffing fucking junk food into your mouth. Choose rotting away at the end of it all, pissing your last in a miserable home, nothing more than an embarrassment to the selfish, fucked up brats you spawned to replace yourselves. Choose your future. Choose life... But why would I want to do a thing like that? I chose not to choose life. I chose somethin' else. And the reasons? There are no reasons. Who needs reasons when you've got heroin?"
Mark "Rent-boy" Renton on Trainspotting
ah.. merindukan film ini..

t.o.(m).o.t.i.o.n

Meminum kopi di pagi hari, keluar bersepeda, membeli koran, membaca koran, meminum kopi, membuka laporan, menyusun tahapan, merancang bangunan, menyusun anggaran, membeli nasi campur, memakan buah, memeriksa rancangan, membuat revisi, mendegarkan sheila on 7, lobow, ari, padi, abdul n coffe theory, the milo,glen,….glen, ah, berharap glen mau mengubah januari menjadi februari. Menonton berita, menonton siaran olahraga, mendengarkan radio, mendengarkan talkshow, menonton 500 days of summer, menonton, cin(t)a, menonton 127 hours, megamind, toystory,menonton film film korea, film cinta korea tepatnya, membersihkan ruangan, bersosialisasi dengan tetangga, membeli majalah, membeli buku, membeli novel, membaca novel pop, membaca buku motivasi atau sejenisnya, menghadiri charity event untuk merapi,mengikuti workshop, koordinasi via sms dan email, pergi ke warnet, pergi ke dokter gigi, pergi ke rumah sakit, pergi ke kantor pajak, pergi ke bank, pergi ke bengkel, pergi ke gerejamembersihkan kaca, membersihkan teras, membersihkan gudang,mengendarai motor, mengendarai mobil , menaiki kereta, menaiki bus, menghadiri rapat, menanti kunjungan, menunggu keputusan, menumpang sepeda motor, mengecek email, menulis blog, berdoa, istirahat, tidur, bangun.....kembali ke awal

Friday 11 March 2011

kotak kuning

10032011

18.00 – 19.30 WIB

#1. Gadis berwajah polos, berkulit putih, memiliki rambut lurus berparas manis. Duduk dan terlihat diam. Sesekali melihat jam. Dan bertanya dengan aksen yang asing. Ternyata orang jepang. Membawa buku panduan tentang indonesia kemungkinan spesifik untuk budaya jawa. kemudian buku tentang tokoh perwayangan jawa. dan akhirnya membaca catatan di buku. Sepertinya mahasiswa asing yang belajar di sekolah kesenian. Tampaknya lebih menguasai perwayangan daripada orang orang di sekitarnya yang penduduk asli.

#2. Wanita muda usia usia 25 – 30 tahun. Terlihat seperti pekerja. Datang duduk diem dan memejamkan mata. Dari awal hingga akhir

#2. Pemuda berwajah polos, tipikal jawa asli. Sangat pendiam, pekerja. Hanya berdiam dan memejamkan mata.

#3. Mahasiswa kedokteran,perempuan, terlihat berasal dari kalangan (lebih dari) berkecukupan dengan earphone di telinga. Mengeluarkan ringkasan kuliah. Kemudian akhirnya lebih memilih tenggelam (karena bosan?sumpek?) di dalam lagu lagu yang tersimpan di BBnya

#4 sepasang suami istri etnis tionghoa berbadan bongsor membawa tas bongsor. Sang wanita berbincang melalui telepon dengan suara yang cukup jelas sehingga orang disekitar dapat dengan memudah mendengarkan dari awal hingga akhir. Dan akhirnya terlelap, ntar karena capek berbicara atau capek dengan topik pembicaraan. Sang pria, berbadan.dengan rambut gondrong terus mengamati si jepang. Mungkin berfantasi layaknya miyabi. Hm raksasa vs miyabi lebih tepatnya.

# 5 seorang wanita karir yang tak bisa lepas dari bbnya. Setelah berbincang panjang lebar, mungkin dengan kekasihnya. Dilanjutkan dengan ber-BBM ria dengan kekasihnya…yang lain.. mungkin.

#6 empat orang pria keturungan tionghoa, yang asik mengobrol dan salah seorang sibuk dengan permainan di galaxy tab kesayangannya. Rombongan yang kompak, sepertinya satu perusahaan, melakukan perjalanan bisnis (terlihat seperti pegawai marketing).

#7. Pria, pekerja kantoran, berjaket coklat, berdiri, sepertinya road warrior. Hanya berdiri dan tersenyum.

#8 Pria, dengan tas bergantungkan helm sepeda dan botol air besi. Terlihat gelisah.Earphone tertinggal, berkas tertinggal, buku tertinggal. memandangi ponsel dan berharap ada getaran. namun sekian lama menanti tak ada satupun pesan yang masuk, Akhirnya memutuskan bersahabat dengan waktu dengan mengamati suasana di sekelilingnya dan akan menulisnya kemudian.

…………life in motion……….

Sunday 6 March 2011

“Don’t Worry For Being Alone”

Lights guide you through the emptiness

There’s something you could find in the dark

The beat that you can feel inside,

 and it won’t make you sad,

you will know....

Don’t worry for being alone, cause you’ll find a good one

~the milo~