Sunday, 2 October 2011

peyorasi galau

Sejenak melepaskan penatnya mata dari radiasi 14" dengan memandang pepohonan di seberang ditemani lantunan nada dari The Milo.
The Milo..sebuah band yang dahulu didaulat sebagai band galau segalau galaunya. selain the milo, adajuga zeke and the popo yang setia bermusik galau. Dan secara otomaris otak ini selalu mengasosiasikan kata galau dengan band band ini serta lirik lirik mereka yang dalam dan bermakna.
Namun, kini kata galau semakin populer. melihat timeline sosmed, kata galau makin sering muncul. Mencoba menilik salah satu grup yang mengukuhkan dirinya sebagai kumpulan orang galau, ternyata menurutku isinya seperti kumpulan orang sejenis alay. Semakin lama galau semakin populer dan murah. Dan otak mulai bingung mengasosiasikan kata galau karena sering kali tersesat pada belantara alay dan cenderung mendayu dayu. 
Akhirnya, otak memutuskan bahwa kata galau telah mengalami peyorasi, suatu penurunan makna.
hahah tentu ini sangat subyektif..
Tapi itulah...
bagiku standar galau adalah the milo, ZATPP, dan kawan kawannya
dan akan kubiarkan dia menjadi sesuatu yang mewah

*kembali memandang daun daun tertiup angin melalui sebuah kotak kaca sambil melepas penat*

6 comments:

  1. kahitna tu masup genre romantis di otakku

    ReplyDelete
  2. tidak semua lagu kahitna galau sehingga tidak bisa digeneralisasi..tapi semua lagu kahitna romantis

    ReplyDelete
  3. ya ya ya *biarseneng*
    pdhl klo th kmrn tu aq mo ngomong apa, psti nda bakal marah2 duluan :P *awascepattua*

    ReplyDelete
  4. tua itu berjalan seiring hitungan detik..menit..jam dan tahun....niscaya dan konstan

    ReplyDelete