Wednesday 15 February 2012

mystery or history?





















(pic.source: snapshot from season 7 eposide 6)

"look, if it's a choice between mystery and history, i want mystery" -ted mosby 

season 7 episode 6
konteks : kawan2 ted selalu mencari tau latar belakang teman kencan melalui internet 

mana yang lebih menarik, menjadikan sesuatu sebagai mistery dan menanti kejutan dan antusiasme, atau mengenali sesuatu dengan melakukan riset kecil tentang rekam jejak sehingga bisa mempersiapkan apa yang terjadi?

dan aku lebih cenderung melakukan "history". Ntah kenapa, dengan bantuan google, memilih history menjadi lebih mudah. Ketika hendak mendaki dengan rekan baru, mulai melakukan riset untuk mengetahui karakteristik baik dari mbah gugel maupun sosmed. Ketika mau melakukan perjalanan, mulai melakukan riset logistik, tempat menarik dan lain lain.Ketika hendak presentasi, sebelumnya ikuti presentasi dengan pengunjung yang memiliki karakteristik sama (pengunjung yang serupa, 'pembantai' yang serupa).Terlihat menarik dan lebih bermanfaat memang bila memilih "history". Hal ini bisa menambah rasa optimis, misalnya ketika ujian tugas akhir, presentasi proyek, dan lain lain.

Namun, untuk sesuatu yang tidak kita inginkan, itu seperti mengetahui sisa hidup yang tersisa karena menderita kanker. 
Dan kasusku, history merupakan gabungan antara: 
1.Reaksi tubuh yang entah knapa, selalu ada perubahan ketika akan terjadi sesuatu,mulai kondisi tidak enak yang aneh,mulai sakit tal kunjung sembuh, napsu makan hilang dll. Mungkin semesta bekerja dengan caranya yang belum aku mengerti
2.Diikuti dengan menganalisis kondisi via inet, mungkin dari gugel, sosmed.
3.kembali mengingat ingat peristiwa yang terjadi, biasanya kan muncul tiba tiba hal hal kecil yang berkaitan *serasa fiksi tapi nyata, semesta kembali bekerja*
4. dan yang terakhir,   tinggal menghubungkan titik titik yang ada, hingga membentuk pola, membacanya dan menanti tanggal mainnya. seperti kata mendiang steve jobs, "Again, you can't connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future. You have to trust in something - your gut, destiny, life, karma, whatever."

Dan lebih parah, ketika sudah menemukan pola, hal ini masih hipotesis (walau mungkin tingkat kebenaran kadang mencapai 90%) sampai ada sebuah kesaksian, jawaban, keputusan, pengakuan, pengesahan dan sejenisnya. Jika tidak kunjung tiba, matilah kau dalam segala pikiranmu
Dan untuk hal ini, kadang ingin membiarkannya menjadi misteri..
mari seimbangkan antara "mistery" dan "history"

No comments:

Post a Comment